X

Taktik Ngawur, Ten Hag Dikecam Legenda Paul Scholes!

LiveBola – The Red Devils kini berpotensi menghadapi buangan Liga Champions seperti Barcelona dan Juventus setelah gagal menang lebih besar lawan Real Sociedad

Legenda Manchester United Paul Scholes menyebut taktik yang dipakai Erik ten Hag melawan Real Sociedad seperti taktik tim “League One atau League Two”. Ia merasa bahwa pelatih asal Belanda itu tak memiliki rencana yang jelas di babak kedua yang “sepenuhnya berantakan”.

Alejandro Garnacho mencetak gol kemenangan apik buat The Red Devils saat mereka mengalahkan Sociedad 1-0, Jumat (4/11) dini hari WIB. Namun kemenangan itu tak cukup membawa MU finis sebagai juara Grup E Liga Europa, karena mereka membutuhkan kemenangan dengan jumlah dua gol.

 

Baca Juga: Liga Europa: Pelatih Lazio Mengaku Dilempari Air Kencing Oleh Fans Feyenoord

 

Pasukan Ten Hag hanya mampu finis diposisi kedua, sehingga kini harus menghadapi klub-klub buangan Liga Champions dalam play-off memperebutkan tempat di 16 besar Liga Europa. Artinya, mereka berpotensi menghadapi raksasa seperti Barcelona atau Juventus.

Scholes memang mengakui bahwa Manchester United mengendalikan laga sepenuhnya di babak pertama, tetapi segalanya hancur berantakan begitu Ten Hag melakukan perubahan.

Babak kedua terlihat agak berantakan, tak ada rencana yang jelas,” kata Scholes kepada BT Sport.

Rencananya cuma lambungkan bola ke depan lalu rebut second balls- agak terlalu seperti League One atau League Two buat selera saya. Mungkin taktik itu agak kurang bagus.

Saya tidak yakin dia itu maunya apa. Semua dimulai dengan pergantian Victor Lindelof. Mereka memegang kendali sepenuhnya sampai dia keluar. Casemiro turun ke lini belakang, lalu Marcus Rashford masuk menggantikan Donny Van de Beek di posisi No.10. Itu bukan posisinya, dia harus ditopang orang lain.”

Rashford harusnya melebar, berada di ruang-ruang. Permainannya jadi cuma membuang bola ke depan – dan itu enggak apa-apa, bisa berhasil, kok – tapi babak kedua sepenuhnya berantakan, padahal babak pertama memegang kendali sepenuhnya.

Selain itu, dalam usaha mengejar gol kedua, Ten Hag mengambil langkah yang tidak biasa di menit-menit akhir pertandingan.

Ia memasukkan Harry Maguire, seorang bek sentral, dan memainkannya sebagai target man di lini depan bareng Cristiano Ronaldo. Maguire memang bisa mencatatkan beberapa sentuhan, tetapi taktik tersebut gagal membuahkan hasil yang diinginkan.

Scholes juga merasa Rashford tidak dimainkan di posisi yang seharusnya, sehingga daya ledak penyerang asal Inggris itu tak bisa keluar secara maksimal.

Menurut saya Marcus Rashford tidak di posisi yang benar. Bruno [Fernandes] harusnya tukar posisi dengan Marcus di kanan, Bruno tidak efektif di kanan.”

Mungkin Marcus ada cedera kecil? Ten Hag tak ingin dia terlalu memaksakan kakinya di sayap kanan.”

Manchester United akan mengetahui lawan mereka di babak play-offSenin (7/11) nanti dalam drawing Liga Europa.

Sepakbola