LiveBola – Legenda Juventus, Alessandro Del Piero, menilai mantan klubnya dibenci semua orang di Italia sehubungan sanksi yang mereka terima di Liga Italia.
Komentar tersebut dilontarkan Alessandro Del Piero ketika ditanyai opini soal sanksi pemotongan poin Juventus.
Baca Juga : Gol Sevilla yang Membuat Manchester United Ketakutan dan Ambyar
Legenda Juventus, Alessandro Del Piero, menilai mantan klubnya ibarat dimusuhi semua orang di sepak bola Italia.
I Bianconeri kehilangan 15 angka di klasemen Liga Italia karena didakwa melakukan pelanggaran finansial oleh Pengadilan Federal, Januari lalu.
“Hal pertama yang harus dikatakan adalah di Italia, semua orang benci Juventus, untuk memahami apa skenario yang terjadi,” kata Del Piero dalam wawancara di studio CBS Sports.
Mantan kapten dan idola publik Juventus tersebut menilai skuad Massimiliano Allegri sudah melakukan hal hebat musim ini.
Mereka terfokus untuk meraih hasil sebaik mungkin di lapangan ketika sanksi membayangi.
“Saya menghabiskan 19 tahun di sana. Saya mengalami krisis 2006 (sanksi Calciopoli) dan butuh waktu untuk membangun kembali tim,” imbuhnya.
“Perlu enam tahun buat kembali ke jalur kemenangan. Saya tahu apa yang dirasakan pemain.”
“Anda tak tahu apa yang akan terjadi, itu sulit. Itulah kenapa saya pikir mereka melakukan hal yang hebat.”
“Jika mereka bisa mendapatkan kembali poin yang hilang, Juve akan menduduki peringkat dua (di klasemen saat ini).”
“Jadi, situasinya seperti roller coaster dan saya pikir Allegri serta tim melakukan pekerjaan yang sangat bagus,” lanjut pria 48 tahun.
Memperkuat Juventus pada 1993-2012, mencetak 290 gol dalam 705 penampilan, dan mempersembahkan 16 trofi, Del Piero tahu betul sosoknya sangat identik dengan Bianconeri.
Ia menyadari banyak fan berharap dirinya kembali ke Juve guna menyandang jabatan penting.
Pria yang pensiun pada 2015 itu ditanya kemungkinan dia menjabat sebagai Presiden Juventus suatu saat nanti.
“Ada banyak rumor setiap kali saya kembali ke (Allianz) Stadium,” ujarnya.
“Saya di sini bukan untuk mengatakan ‘ya’ atau ‘tidak’ karena itu adalah hal yang besar, tapi hati saya masih ada di klub.”
“Saya selalu melihat Juve dari sudut pandang berbeda. Mencoba meminggirkan emosi walau itu sulit.”
“(Menjadi presiden klub) Itu tergantung banyak hal.”
“Anda tak bisa berpikir tentang sebuah jabatan untuk diri sendiri. Anda perlu berada dalam tim dan klub bersama-sama,” kata pemenang Piala Dunia 2006 bareng timnas Italia.