X

Manchester United Turun Kelas? Erik Ten Hag Bikin Tim Ini Jadi Sekelas Sheffield United

livebola -Enam kali sudah Manchester United menelan kekalahan di musim ini, empat di ajang domestik dan dua sisanya terjadi di Liga Champions. Untuk di kompetisi terakhir, terasa sangat brutal. Pasalnya, The Red Devils membuka dua pertandingan pertama UCL dengan seluruhnya berakhir kekalahan menyakitkan. Pertama dihantam Bayern Munich 4-3, dan yang terbaru kala mereka dipecundangi Galatasaray 3-2 di hadapan publik Old Trafford.”Seperti ditikam pisau panas, ini memalukan,” kecam legenda Man United Rio Ferdinand selepas laga.

“Ini bukan kita sedang main di SSB. Ini adalah Liga Champions. Kurangnya dalam penempatan posisi, kesadaran spasial, kurangnya melihat bahaya, tak bisa merasakan ancaman,” seru Ferdinand. “Di level ini, Anda akan dihukum dan itu terjadi malam ini,” keluh sang legenda melihat betapa bobroknya Man United hari ini.

Permulaan laga tampak berjalan cemerlang bagi Man United ketika laga menginjak menit ke-17, dengan Rasmus Hojlund menanduk bola, hasil dari umpan silang cepat Marcus Rashford. Usai juga mencetak gol di laga kontra Bayern, kini penyerang Denmark itu jadi pemain ketiga yang mengoyak jala lawan di dua laga pertama UCL bagi Man United setelah Dimitar Berbatov dan Romelu Lukaku.

Namun, kurang dari sepuluh menit, mencuat gol balasan yang tak terduga. The Red Devils tak bisa berbuat banyak mengantisipasi bola panjang Davinson Sanchez menuju Wilfried Zaha, yang memenangkan duel adu kuat dengan Diogo Dalot. Ada sedikit keberuntungan karena tembakannya terdefleksi Dalot dan melewati Andre Onana.

Praktis, Zaha, yang juga mencetak gol bagi Galatasary akhir pekan lalu, kini mencetak empat gol dalam lima laga terakhirnya kontra Man United.

Tuan rumah kembali meresponsnya dengan apik. Hojlund sekali lagi tak menyia-nyiakan peluang. Sang striker memaksimalkan ketergelinciran Sanchez dan lantas menunjukkan kekuatannya dengan berlari dari garis tengah sebelum menaklukkan Fernando Muslera.
Akan tetapi, sekali lagi, kesenangan Man United hanya berumur sesaat. Kali ini, hanya bertahan lima menit. Man United gagal mengatasi lemparan ke dalam yang dilakukan Galatasaray, dengan tak satu pun anak-anak ten Hag menjaga Kerem Akturkoglu yang berlari ke kotak penalti, memudahkannya mengambil bola dan membuat penyelesaian yang menetralkan skor.

Situasi menjadi horor bagi tuan rumah ketika Onana mengoper bola langsung ke arah Dries Mertens di dalam box dia sendiri, memaksa Casemiro menjatuhkan pemain Belgia itu di kotak penalti. Nahas, momen itu sekaligus menandai kartu kuning kedua untuk gelandang Brasil tersebut, bikin Setan Merah bermain sepuluh pemain.

Icardi yang jadi eksekutor penalti, sayangnya gagal menuntaskan tugasnya itu dengan sempurna, hanya satu minggu setelah juga dia gagal melepas tembakan 12 pas di ajang liga, namun pada akhirnya tak menghalanginya untuk jadi pahlawan penentu kemenangan di beberapa menit akhir laga setelah melanjutkan tandukan Sanchez dan mematahkan potensi offside di samping Sofyan Amrabat.

Itu jadi kemenangan pertama klub Turki tersebut di Liga Champions dalam lima tahun, dan jadi satu kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi mereka, apalagi diraih di Theatre of Dreams.

Sebaliknya, Man United praktis telah mengalami kekalahan di dua laga pertama fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Rekor buruk semacam ini pernah terjadi, tapi tak separah sekarang, ketika Man United gagal menang melawan Benfica dan Basel [keduanya imbang] pada musim 2011/12.

Setan Merah juga sekarang mencatatkan lebih banyak kekalahan di laga UCL yang dihelat di Old Trafford dalam 14 pertandingan terakhir [7 kekalahan], daripada yang mereka lakukan di 80 pertandingan sebelumnya di ajang ini [6 kekalahan].

Sepakbola
Tags: Sepakbola