Endorse judi Online di bawa kabur? Lolly klarifikasi karena BU
Anak Nikita Mirzani Terseret Kontroversi Endorse Judi Online
LiveBola – Anak sulung Nikita Mirzani, Laura Meizani Nasseru Asry (Lolly), belakangan menjadi perbincangan hangat. Hal ini dipicu dugaan wanprestasi endorse judi online senilai Rp90 juta yang menyeret namanya.
Kronologi Kejadian:
Awal Maret 2024: Lolly dikontrak untuk mempromosikan situs judi online.
17 Maret 2024: Lolly menerima uang muka sebesar Rp25 juta dari total kesepakatan Rp90 juta.
18 Maret 2024: Jadwal live streaming untuk promosi situs judi online tersebut. Namun, Lolly tidak muncul.
19 Maret 2024: Pihak pengontrak Lolly berusaha menghubunginya, namun tak ada jawaban.
20 Maret 2024: Pihak yang dirugikan membeberkan kronologi kejadian ke media sosial.
Klarifikasi Lolly:
20 Maret 2024: Lolly akhirnya buka suara melalui Instagram Story.
Lolly mengakui ambil endorse tersebut karena sedang butuh uang
Endorse Judi slot tersebut di ambil saat dia berada di UK jadi bukannya di sana legal?
Ia mengakui kesalahannya dan berjanji akan mengembalikan uang tersebut.
Saya sudah bertanggung jawab mengembalikan sebesar 34 jt serta berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi permintaan client slot. Jangan serang vadel dan keluarga nya, karna mereka tidak ada urusan apapun sama SLOT,
Pengungkapan Jenis Judi:
25 Maret 2024: Pacar Lolly, Vadel Badjideh, mengklarifikasi bahwa endorse yang bermasalah tersebut terkait judi slot online.
Lolly mengakui telah memutus kerja sama endorse tersebut setibanya di Indonesia.
Pengembalian Dana:
21 Maret 2024: Lolly mengembalikan uang tahap awal sebesar Rp10 juta.
22 Maret 2024: Kedua belah pihak sepakat menyelesaikan masalah secara damai.
Dampak Kontroversi:
Kontroversi ini menambah daftar permasalahan yang melibatkan Lolly dan menyeret nama Nikita Mirzani.
Kasus ini juga menjadi sorotan karena maraknya praktik endorse judi online yang menyasar figur publik.
Pelajaran yang Dipetik:
Pentingnya selektif dalam memilih pekerjaan, terutama yang berkaitan dengan perjudian online yang ilegal di Indonesia.
Figur publik perlu lebih berhati-hati dalam menerima endorse agar tidak merugikan diri sendiri dan pihak lain.