livebola – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bakal berupaya menghapus total judi online sebelum periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berakhir. Sebab, kata dia, Jokowi memang memerintahkannya untuk menutup praktik ilegal tersebut.
“Kami berusaha agar judi online ini mencapai titik nol,” ucap Budi Arie ketika ditemui wartawan di Press Room Kominfo, Kamis, 2 November 2023. “Judi online merusak dan merugikan masyarakat kecil.”
Dalam beberapa bulan terakhir, sejak dilanjut menjadi Menkominfo, Budi Arie memang sering menyampaikan soal perang melawan judi online atau judi slot. Sebab menurutnya, praktik tersebut memberi daya rusak luar biasa bagi masyarakat.
Budi Arie pernah berhitung, jika sehari orang bisa menghabiskan Rp 30 ribu untuk judi slot, maka bisa membuang Rp 90 ribu sebulan atau Rp 10,8 juta setahun.
“Yang kena rakyat kecil, seperti sopir ojol,” ujar dia, Jumat, 11 Agustus 2023. “Makanya sama-sama kita berperang. Daya rusak (judi online) tak terperihkan.”
baca juga:
- Copa América, Sejarah Panjang Turnamen Sepak Bola Tertua di Dunia
- Awalnya Menang 31 Juta , Ujung-ujungnya Jual Mobil Dan Rumah Gara-gara Judi Online!
-
Bupati Pandeglang Diduga Bagikan Situs Judi Online dari Instagram (IG) Story
Sementara itu, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat perputaran uang melalui transaksi judi online terus meningkat signifikan. Bahkan, pada 2022, mencapai Rp 81 triliun.
“Perputaran uang judi online ini, termasuk judi konservatif, terus meningkat dari tahun ke tahun. Kalau kita lihat tahun 2021 perputaran uangnya Rp 57 triliun dan naik signifikan pada tahun 2022 menjadi Rp 81 triliun,” ujar Koordinator Kelompok Substansi Humas PPATK, M. Natsir Kongah, Sabtu 26 Agustus 2023.
Menurutnya, kondisi sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi, kata dia, masyarakat yang melakukan judi online tidak hanya dari kalangan orang dewasa, tetapi ada yang masih pelajar SD.
Lebih lanjut, Natsir mengungkapkan jumlah laporan transaksi keuangan mencurigakan terkait judi daring yang masuk ke PPATK juga meningkat. Pada 2021 jumlahnya sebanyak 3.446 dan melonjak hingga 11.222 laporan pada 2022. Kemudian pada Januari 2023, tercatat sebanyak 916 laporan, Februari sebanyak 831 laporan, dan pada Mei naik menjadi 1.096 laporan.