gelapkan unag SPBU untuk judi online slot, karyawan SPBU di sumbawa di laporkan ke polisi

Untuk Judi Online Slot, Pegawai SPBU sumbawa gelapkan uang

Judi Online

Gelapkan Uang SPBU untuk Judi Online, Karyawan di Sumbawa Ditangkap

LiveBola – Sumbawa, NTB – Seorang karyawan SPBU di Kecamatan Rhee, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial DK (25), ditangkap oleh Tim Satuan Reskrim Polres Sumbawa karena diduga menggelapkan uang hasil penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) senilai Rp 11.392.000. yang di pakai untuk judi online slot

Kasus ini terungkap setelah pihak SPBU melakukan audit internal dan menemukan adanya kejanggalan dalam laporan keuangan DK. Dari hasil audit, auditr mengetahui bahwa DK telah menerima uang setoran dari konsumen namun tidak menyetorkannya ke kantor.

Kasat Reskrim Iptu Regi Halili membenarkan penangkapan tersebut. “Benar, kami telah mengamankan seorang karyawan SPBU di Sumbawa yang dugaan awal melakukan penggelapan uang,” kata Regi, Rabu (5/4/2024).

Regi menjelaskan, DK kami tangkap di rumahnya tanpa perlawanan. lalu Saat kami interogasi, DK mengakui perbuatannya dan mengaku menggunakan uang tersebut untuk judi online slot .

“Tersangka mengaku menggunakan uang tersebut untuk judi online jenis slot,” ungkap Regi.

Dari tangan DK, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain uang tunai sisa hasil penggelapan senilai Rp 4,5 juta, handphone, dan kartu ATM.

DK akan terjerat dengan Pasal 374 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Kronologi Kejadian

Menurut keterangan pihak SPBU, DK telah melakukan penggelapan uang sejak beberapa bulan terakhir. Modusnya, DK menerima uang setoran dari konsumen namun tidak menyetorkannya ke kantor. DK kemudian membuat laporan keuangan palsu untuk menutupi perbuatannya.

Motif Pelaku

DK mengaku nekat menggelapkan uang SPBU karena terlilit hutang akibat judi online. DK mengaku sudah bermain judi online selama 2 tahun dan telah menghabiskan uang senilai Rp 100 juta.

Dampak Kejadian

Tindakan DK ini tentu saja merugikan pihak SPBU dan juga konsumen. SPBU mengalami kerugian finansial, sedangkan konsumen kehilangan kepercayaan terhadap SPBU tersebut.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi pihak SPBU untuk lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap karyawannya. Hal ini untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan.