Pada tahun 2023, Bareskrim Polri menggerebek sebuah rumah di Komplek Cemara Asri, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, yang diduga menjadi tempat perjudian online terbesar di Indonesia. Penggerebekan tersebut dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2023, dan berhasil menangkap 19 orang tersangka, termasuk pemilik rumah, Apin BK.
Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti, antara lain:
- Uang tunai senilai Rp 15 miliar
- 281 unit komputer
- 192 modem
- 118 handphone
- 4 unit mobil
- 1 unit sepeda motor
Menurut Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, kasus judi online ini melibatkan jaringan internasional, dan telah beroperasi selama 2 tahun. Omzet judi online ini diperkirakan mencapai Rp 1 triliun per bulan.
Penggerebekan kasus judi online ini merupakan yang terbesar dalam sejarah Indonesia. Kasus ini menjadi perhatian publik, dan banyak yang mendesak pemerintah untuk menindak tegas perjudian online.
Pada tanggal 19 Oktober 2023, Apin BK dideportasi dari Malaysia ke Indonesia. Apin BK akan menjalani proses hukum di Indonesia atas kasus judi online.
Kasus judi online ini menjadi pelajaran penting bagi pemerintah Indonesia untuk lebih serius dalam memberantas perjudian online. Perjudian online dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:
- Kerugian finansial
- Kecanduan judi
- Tindak kriminal
- Gangguan sosial
Pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk memberantas perjudian online, antara lain:
- Memperkuat regulasi tentang perjudian online
- Meningkatkan patroli siber
- Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya perjudian online
